Professional Documents
Culture Documents
KELAS: PLAMODIOPHOROMYCETES
1
KLASIFIKASI
Taksonomi tradisional menempatkan plasmodiophoromycetes sebagai 'jamur
9ngkat rendah' tetapi sekarang jelas bahwa mereka 9dak berhubungan
dengan jamur seja9 atau Oomycetes (misalnya Phytophthora).
Klasifikasi ke genera masih sebagian besar didasarkan pada karakteris9k
mikroskopis, terutama susunan spora is9rahat dan morfologi zoosporangia.
Baru-baru ini telah didukung oleh studi ultrastructural dari zoospora dan
kompleks synaptonemal, dan untuk beberapa spesies Data sekuens DNA
ribosom.
2
KLASIFIKASI
Plasmodiophoromycota Filum
Kelas Plasmodiophoromycetes
Ordo Plasmodiophorales
Famili Plasmodiophoraceae
3
KLASIFIKASI
Genus dari Famili Plasmodiophoraceae dibatasi terutama atas dasar
morfologi dan susunan spora is9rahat (sporosori).
4
KARAKTERISTIK
Memiliki sejumlah fitur struktural khas dalam siklus hidupnya – Spora Is9rahat
– berkecambah untuk menghasilkan zoospora (spora berenang) yang didorong
oleh dua flagela 9dak sama panjang.
Spora is9rahat melekat pada luar inang dan menembus dinding sel dengan
perangkat penetrasi khusus – Protoplas dinjeksikan kedalam sel inang –
protoplas mul,nukleat atau plasmodium – sporangium untuk melepaskan
zoospora.
5
hSp://www.ohio.edu
KARAKTERISTIK
Sebagai alterna9f,
plasmodium dapat dikonversi
menjadi banyak spora is9rahat
berdinding tebal – dilepaskan
ke9ka sel inang terdegradasi
dan dapat bertahan hidup
selama bertahun-tahun di
dalam tanah – berkecambah
untuk melepaskan zoospora.
Plasmodiophora – spora
is9rahat tunggal (9dak terikat)
plasmodium (pl. plasmodia) naked mul9nucleate mass of protoplasm
moving and feeding in amoeboid fashion [SEM of plasmodia of
Plasmodiophora brassicae undergoing differen9a9on to res9ng
spores (upper right)]. (www.apsnet.org)
6
7
ARTI PENTING
Banyak anggota menyebabkan galls atau
distorsi pertumbuhan lainnya pada akar
tanaman yang terinfeksi.
Plasmodiophora brassicae menyebabkan
Clubroot (akar gada) pada Cruciveraceae.
8
P. brasicae
Spongospora subterranea
9
ARTI PENTING
Spesies polymyxa 9dak berhubungan dengan kelainan pertumbuhan,
tetapi pen9ng sebagai vektor virus yang menyebabkan penyakit serius
di seluruh dunia.
Virus ditularkan oleh Polymyxa graminis termasuk Barley mosaik ringan
virus, Barley mosaik kuning virus, Oat virus mosaik, Kacang rumpun
virus, Beras stripe nekrosis virus, Soil-borne gandum virus mosaik, Soil-
borne sereal virus mosaik, Gandum spindle beruntun mosaik virus dan
Gandum virus mosaik kuning.
P. betae mentransmisikan bit nekro9k virus vena kuning (BNYVV) yang
menyebabkan rhizomania, penyakit serius merusak bit di banyak bagian
dunia.
10
Soilborne wheat mosaic virus (SBWMV) dan
Wheat spindle streak mosaic virus (WSSMV)
Virus ditularkan oleh mikroorganisme
soilborne, Polymyxa graminis.
hSp://extension.entm.purdue.edu
11
Scien9fic Name Polymyxa graminis
Specimen
Live Specimen
Condi9on
res9ng spore
Life Cycle Stage
clusters
in unstained barley
View
root
Plasmodiophorida:
ASached to Group view page image
collec9on
Title rsinroots1.jpg
ID 42313
12
Scien9fic Name Polymyxa graminis
Plasmodiophorida:
ASached to Group view page image
collec9on
Title rs_sem1.jpg
Image Type Photograph
Image Content Specimen(s)
ID 42314 13
Scien9fic Name Polymyxa graminis
Scanning electron
View
micrograph
This media file is
licensed under the
Crea9ve Commons
Image Use
ASribu9on-
NonCommercial
License - Version 3.0.
Plasmodiophorida:
ASached to Group view page image
collec9on
Title zoosporesem1.jpg
ID 42315
14
Scien9fic Name Polymyxa graminis
Life Cycle Stage Zoosporangial plasmodium
View Light micrograph of infected barley root
This media file is licensed under the Crea9ve
Image Use Commons ASribu9on-NonCommercial License -
Version 3.0.
Copyright © Michael Adams
ASached to Group Plasmodiophorida: view page image collec9on
Title zoosporangialplasmodium1.jpg
Image Type Photograph
Image Content Specimen(s)
ID 42316 15
Virus name Virus host Vector
Tobacco necrosis group (isometric)
Tobacco necrosis virus Many hosts O. brassicae
Cucumber necrosis virus Cucumber Olpidium sp.
Melon necro9c spot virus Melon, cucumber Olpidium radicale
Tobacco stunt type (rigid tubular; double-stranded RNA)
Tobacco stunt virus Nico9ana Olpidium brassicae
LeSuce big vein virus LeSuce O. brassicae
Barley yellow mosaic group (filamentous)
Barley yellow mosaic virus Hordeum spp. Polymyxa graminis
17
18
19
Siklus Hidup
Siklus hidup Plasmodiophorid melipu9 dua fase plasmodium yang berbeda:
◦ Plasmodium primer (sporangial plasmodium), menghasilkan zoosporangium
berdinding 9pis.
◦ Plasmodium sekunder (sporogenic plasmodium), menghasilkan spora is9rahat
berdinding tebal, yang dapat berkecambah menjadi 1 zoospora.
20
Siklus Hidup
Semua Plasmodiophorid menghasilkan zoozpora biflagellat anterior, flagel licin
9dak sama panjang.
Zoospora yang secara morfologi sama dihasilkan pada dua stadia yang 9dak
sama dalam siklus hidupnya.
Siklus hidup Plasmodiophorid secara umum disajikan dalam gambar berikut ( A
– O ).
21
Siklus hidup skema9k
Plasmodiophorid:
A. Perkecambahan spora
is9rahat; B. Zoospora primer; C.
Penetrasi sel inang oleh
zoospora yg mjd kista; D,E.
Plasmodium primer atau
sporangial mengalami
pembelahan crusiform; G, H.
Pembentukan zoospora
sekunder; I. Penetrasi sel inang
oleh zoospora sekunder yg mjd
kista; J-N. Perkembangan
plasodium sekunder atau
sporogenik; L-N. In9 sel
menglamai meiosis; O.
Sporosorus masak dalam bentuk
spora is9rahat.
22
Siklus Hidup
Struktur seper9 Gambar O biasa terdapat dalam tanah atau air
sebagai hasil dari desintegrasi jaringan inang terinfeksi.
Se9ap spora is9rahat dapat berkecambah membentuk zoospora
primer yang dapat menginfeksi inang ( A – C ).
Diiku9 oleh penetrasi rambut akar atau sel epidermis inang oleh
zoospora yang menjadi kista, protoplast uninukleat masuk
mengelilingi sel inang oleh siklosis.
Terjadi pembelahan mito9k cruciform dan protoplast memanjang
membentuk plasmodium primer atau sporangial ( D, E ).
23
Siklus Hidup
Dalam kasus patogen akar gada P. brassicae, terjadi fusi
beberapa plasmodium. Setelah plasmodium primer mencapai
ukuran tertentu, sampai kira2 sebesar ukuran sel inang,
kemudian membelah menjadi beberapa segmen yang
berkembang di dalam zoosporangium.
Sporangium tersebut bisa menjadi spora tunggal atau teragregasi
menjadi beberapa spora ( F ).
Zoospra sekunder membelah di dalam zoosporangium dan
kemudian keluar baik langsung masuk ke dalam sel inang yang
lain ataupun hanya ke bagian luar akar ( G, H ).
24
Siklus Hidup
Diiku9 terjadinya kontak dengan jaringan inang yang tepat,
zoospora sekunder melakukan penetrasi inang, seper9 yang
terjadi pada zoospora primer ( I ).
Satu kali di dalam inang, protoplast Plasmodiophorid
berkembang menjadi plasmodium sekunder atau sporogenik ( J –
N ).
Namun demikian peran zoozpora sekunder 9dak terlalu jelas,
diduga ada fungsi alterna9f.
25
Karakteristik umum
Setelah plasmodium sekunder menjadi establish di dalam
korteks dan jaringan pembuluh, sel inang seringkali
mengalami hipertropi dan hiperplasis yang ekstensif.
Plasmodium sekunder patogen ini menjadi bertambah
jumlahnya dengan bertambahnya umur infeksi, dan
cenderung menyebar dalam kelompok2 kecil sel inang.
26
27
28
29
30