SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
- Protosteliomycetes -
Kelompok II
Nur Rokhmatul Lailiya (H71216041) - Amalia Arsya Aldania
(H71216049) – Azizaturrohmah (H71216053) – M. Khafid Abdullah
(H71216063) – Sabilatul Fitriani (H71216069)
2
BIOLOGI 2016 – UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2. 4
Protosteliomycetesᶜ :
protostelid
plasmodial slime
moulds
Kelas Protosteliomycetes
 Terdiri dari 14 genus dan 35 spesies.
 Menghasilkan Amoeba dengan filose
pseudopodia, feeding fagosit pada bakteri,
sel ragi atau spora jamur.
 Sporulasi terjadi oleh konversi amoeba atau
plasmodium menjadi sel prespore bundar
yang kemudian naik di ujung tangkai asel
halus, akhirnya membentuk satu atau
beberapa spora dalam sporangium tunggal.
4
Protostelium sp.
• Protostelium adalah anggota khas
kelompok (Gambar 2.5).
• Sporocarp terdiri dari tangkai panjang
dan ramping sekitar 75mm panjang,
membawa spora tunggal bulat sekitar 4
10mm dengan diameter.
• Spora itu gugur dan mudah terlepas.
• Setelah perkecambahan, amoeba
uninukleat tunggal dengan pseudopodia
tipis muncul.
• Tahapan amoeboid memberi makan
lahap pada sel ragi dan mungkin juga
memberi makan secara kanibal pada
amuba dari spesies yang sama.
5
Perkembangan Sporocarp
6
 Saat memberi makan berhenti, amoeba membelah dan menumpuk
protoplasmanya di pusat untuk membentuk tahap 'berbentuk topi'
(Gambar 2.6b).
 Selubung membran, lentur, kedap air berkembang di atas permukaan
sel.
 Ketika protoplas berkontraksi ke punuk pusat, selubung tersebut
runtuh di tepi, membentuk dasar seperti cakram ke tangkai sporokarp.
 Saat tabung memanjang di ujungnya, protoplas bermigrasi ke atas,
selalu duduk di atas ujung yang tumbuh.
 steliogen tertinggal di ujung tangkai untuk membentuk apophysis
(Gambar 2.5a), dan protoplas mengeluarkan dinding sel dan menjadi
spora.
7
 Banyak spora terbentuk
secara eksternal pada
sporokarp (Gambar 2.7a, b)
merupakan produk dari
meiosis.
 Mereka berkecambah untuk
melepaskan protoplas
quadrinukleat tunggal
(Gambar 2.7c) yang
membagi berulang-ulang
untuk menghasilkan empat
dan delapan sel haploid,
tahap oktet (Gambar 2.7f,
g).
Ceratiomyxa fruticulosa
8
 Masing-masing sel ini melepaskan sel
motil (swarmer) yang memiliki satu
atau dua flagella tipe-whiplash
(Gambar 2.7h).
 Para swarmer akhirnya bergabung
membentuk zigot diploid yang
memulai tahap plasmodial (Gambar
2.7i, j)
 Ceratiomyxa fruticulosa menunjukkan
fitur dari Protosteliomycetes dan
Myxomycetes dalam memproduksi
spora secara eksternal (lihat materi
selanjutnya) memiliki tahapan yang
baik di siklus hidupnya. Posisi
filogenetiknya yang tepat masih harus
ditentukan. Spesies ini mungkin
homothallic.
2.5
Mycomycetes:
Jamur Lendir (Plasmodial)
Mycomycetes
• Myxo yang artinya lendir dan mykes
artinya cendawan
• Terdiri dari 800 spesies dalam 62
genus dibagi menjadi 5 ordo
• Habitat: kayu yang lembap,
membusuk, substrat organik lainnya
• Fase Vegetatif: Plasmodial
• Plasmodia dibedakan menjadi tiga
kategori: Protoplasmodia,
Aphanoplasmodia, Phaneroplasmodia
10
Protoplasmodia
• Berbentuk renik,
• Tanpa urat
• Menghasilkan satu
sporangium
• Misalnya pada genus
Echinostelium
11
Aphanoplasmodia
• Tumbuh memanjang
dan bercabang
• Membentuk Jaringan
tipis seperti benang,
dan transparan
• Jaringan transparan
berukuran 5-10mm,
lebar seluruh
plasmodium sekitar
100-200mm
• Misalnya: genus
Stemonitis
12
Phaneroplasmodia
• Jaringan mencolok
seperti pembuluh
darah
• Membentuk benang-
benang dan berbentuk
lembaran lebar
• Hidup dalam kayu
yang membusuk
• Misalnya pada genus
Physarum
13
2.5.1
Siklus Hidup
Mycomycetes
Siklus Hidup
✢ Terdiri dari dua fase hidup: Fase
Plasmodium dan Fase Sporulasi
(Generativ)
✢ Siklus hidup dipengarui oleh faktor
lingkungan dan kimia. Faktor
lingkungan seperti ketersediaan
makanan dan iklim. Sedangkan faktor
Kimia yakni Ca2+
15
16
Siklus
Hidup
17
Bentuk Germinasi
1. Spora Berkecambah yang
melepaskan Myxamoeba
2. Sel swarmer dengan
uniflagel dan biflagelata
3. Mycamoeba
4. Fusi antara mycamoeba
2.5.2
Ordo Myxomycetes
Echinosteliales
✢Membentuk
protoplasmodium dengan
ujungnya mengandung
sporangium.
✢Kemungkinan satu kerabat
dengan protostelid.
✢Ex: Clastoderma,
Echinostelium
Ordo Myxomycetes
19
20
Liceales
✢ Umumnya hidup pada
kulit kayu mati.
✢ Mayoritas menghasilkan
phanero-plasmodium,
namun spesies berukuran
kecil menghasilkan
protoplasmodium
✢ Ex: Lycogala, Reticularia
Ordo Myxomycetes
Ordo Myxomycetes
Trichiales
✢ Plasmodium yang tumbuh
merupakan fase antara
aphanoplasmodium dan phanero-
plasmodium.
✢ Mempunyai capillitium.
✢ Pelepasan spora terjadi saat
peridium pecah.
✢ Ex: Arcyria, Trichia, Hemitrichia
21
Ordo Myxomycetes
Physarales
✢ Memproduksi plasmodium
terbesar.
✢ Dalam plasmodium terdapat
pembagian ribuan nukleus.
✢ Memiliki phanero-plasmodium
yang memproduksi beberapa
spora saat matang.
✢ Ex: Physarum polycephalum,
Fuligo septica
22
Ordo Myxomycetes
23
Stemonitales
✢ Memproduksi
tangkai
sporangia dari
aphanoplas-
modia.
✢ Ex:
Comatricha,
Stemonitis
How to
Memo-
rize
Easily
24
2.5.3
Physarium polycephalum
sebagai Eksperimen
25
26
Physarium polycephalum digunakan dalam aspek biologi sel karena
aliran sitoplasma yang mengalir dari pembuluh phanero-
plasmodiumnya. Hal ini disebabkan oleh interaksi aktin-miosin yang
dikontrol oleh Ca2+. Apabila pada hewan gerak kontraksi otot
membutuhkan Ca2+ yang tinggi, maka pada P. polycephalum
membutuhkan konsentrasi Ca2+ yang rendah untuk kontraksi.
Peristiwa tersebut telah dibuktikan dalam kepenulisan Nakamura
dan Kohama (1999) tentang sistem aktin-myosin P. polycephalum.
Pembelahan mitosis yang dialami oleh P. polycephalum terjadi
dengan sinkron, sehingga menjadi salah satu contoh organisme
dalam mengetahui terjadinya siklus sel.
27
Hal menarik lainnya dari P. polycephalum yaitu plasmodiumnya
dapat dikoordinasikan untuk menemukan jalan terpendek dalam
menemukan sumber nutrisinya. Jika satu plasmodium bertemu
dengan plasmodium lain dengan satu strain yang sejenis, maka
akan terjadi fusi dan pembuluhnya menyatu, sedangkan jika
berbeda strain maka tidak akan mampu terjalin reaksi yang
kompatibel. Hal ini kemudian dibuktikan pada manusia, seperti
kasus transplantasi jantung misalnya.
3.1
Protozoa:
Plasmodiophomycota
Plasmodiophomycota
 Sekelompok parasit obligat yang
sering menyerang tanaman
seperti penyebab penyakit
clubroot bassicas oleh
Plasmodiphora brassicae serta
vektor penyebaran virus pada
tanaman.
 Beberapa spesies menginfeksi
akar dan tunas tanaman
terutama tanaman air seperti
ganggang dan diatom. Filum ini
bersifat Monofiletik.
29
Lanjutan...
 Filum ini terdiri dari 12
genus dan 51 spesies.
 Pengelompokan genus
didasarkan pada
pengaturan spora istirahat
pada sel inang. Seperti
pada Polymyxa, didalam
sorus terdapat banyak
spora istirahat.

30
31
Plasmodiophoromycota telah dipelajari oleh ahli kanker dan ahli
patologi tanaman secara tradisional. Secara umum, filum ini
memiliki ciri biologis dan epidemiologi yang mirip dengan
Chytridiomycota terutama Olpidium. Namun saat ini telah jelas
bahwa Plasmodiophoromycota berbeda dengan Oomycota,
Straminipila, ataupun jamur sejati lainnya dari analisis urutan DNA
dan kriteria lain. Namun banyak yang mempercayai jika Ordo
Haptoglossales lebih mirip dengan Oomycota dibandingkan dengan
Protozoa meskipun hingga saat ini belum ada data molekuler yang
mendukung. Ordo Haptoglossales dianggap termasuk dalam
Plasmodiophoromycota karena memiliki karakteristik yang sama
dalam infeksi biologisnya sehingga Haptoglossales dimasukkan
dalam bab ini.
Pertimbangan Taksonomi
Terima Kasih
‫المفيدة‬ ‫المعرفة‬ ‫على‬ ‫الحصول‬ ‫نأمل‬
Semoga mendapatkan ilmu yang
bermanfaat
32

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Makalah_66 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota.
Makalah_66 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota.Makalah_66 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota.
Makalah_66 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota.
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Botani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun TunggalBotani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun Tunggal
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
 
Biology - Chlorphyta
Biology - ChlorphytaBiology - Chlorphyta
Biology - Chlorphyta
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUNMODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
 
Presentation thallophyta
Presentation thallophyta Presentation thallophyta
Presentation thallophyta
 
fungi ppt
fungi pptfungi ppt
fungi ppt
 
Tumbuhan Paku
Tumbuhan PakuTumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangka
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 

Similar to Protosteliomycetes

BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK firanitaputry
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKfiranitaputry
 
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewanTM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewanKartika Dewanti
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]ElokXin Synta
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Thallophyta ahyar
Thallophyta ahyarThallophyta ahyar
Thallophyta ahyarAhyar Vocp
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1
Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1
Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1Sitifatimah952809
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point ProtozoaImawaty Yulia
 

Similar to Protosteliomycetes (20)

Protista Mirip Fungi
Protista Mirip FungiProtista Mirip Fungi
Protista Mirip Fungi
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
 
11. Plasmodiophoromycota.ppt
11. Plasmodiophoromycota.ppt11. Plasmodiophoromycota.ppt
11. Plasmodiophoromycota.ppt
 
Bab 5.protista
Bab 5.protistaBab 5.protista
Bab 5.protista
 
CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
 
Xmia6 myxomicota
Xmia6 myxomicotaXmia6 myxomicota
Xmia6 myxomicota
 
Myxomycetes
MyxomycetesMyxomycetes
Myxomycetes
 
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewanTM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Thallophyta ahyar
Thallophyta ahyarThallophyta ahyar
Thallophyta ahyar
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Bab 1 sel oke
Bab 1 sel okeBab 1 sel oke
Bab 1 sel oke
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1
Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1
Laporan protozoa hildayatun_nisa_1906103010070_01_dikonversi_1
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
PROTOZOA
PROTOZOAPROTOZOA
PROTOZOA
 

More from Amalia Aldania

PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...Amalia Aldania
 
Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan OsmoregulasiSistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan OsmoregulasiAmalia Aldania
 
Subdivision Gymnospermae
Subdivision GymnospermaeSubdivision Gymnospermae
Subdivision GymnospermaeAmalia Aldania
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIAmalia Aldania
 
Bahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'anBahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'anAmalia Aldania
 
Buah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal BerdagingBuah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal BerdagingAmalia Aldania
 
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAnatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAmalia Aldania
 
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan PemerataanIAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan PemerataanAmalia Aldania
 

More from Amalia Aldania (8)

PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
 
Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan OsmoregulasiSistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
 
Subdivision Gymnospermae
Subdivision GymnospermaeSubdivision Gymnospermae
Subdivision Gymnospermae
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
 
Bahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'anBahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'an
 
Buah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal BerdagingBuah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal Berdaging
 
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAnatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
 
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan PemerataanIAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (10)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Protosteliomycetes

  • 2. Kelompok II Nur Rokhmatul Lailiya (H71216041) - Amalia Arsya Aldania (H71216049) – Azizaturrohmah (H71216053) – M. Khafid Abdullah (H71216063) – Sabilatul Fitriani (H71216069) 2 BIOLOGI 2016 – UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
  • 4. Kelas Protosteliomycetes  Terdiri dari 14 genus dan 35 spesies.  Menghasilkan Amoeba dengan filose pseudopodia, feeding fagosit pada bakteri, sel ragi atau spora jamur.  Sporulasi terjadi oleh konversi amoeba atau plasmodium menjadi sel prespore bundar yang kemudian naik di ujung tangkai asel halus, akhirnya membentuk satu atau beberapa spora dalam sporangium tunggal. 4
  • 5. Protostelium sp. • Protostelium adalah anggota khas kelompok (Gambar 2.5). • Sporocarp terdiri dari tangkai panjang dan ramping sekitar 75mm panjang, membawa spora tunggal bulat sekitar 4 10mm dengan diameter. • Spora itu gugur dan mudah terlepas. • Setelah perkecambahan, amoeba uninukleat tunggal dengan pseudopodia tipis muncul. • Tahapan amoeboid memberi makan lahap pada sel ragi dan mungkin juga memberi makan secara kanibal pada amuba dari spesies yang sama. 5
  • 6. Perkembangan Sporocarp 6  Saat memberi makan berhenti, amoeba membelah dan menumpuk protoplasmanya di pusat untuk membentuk tahap 'berbentuk topi' (Gambar 2.6b).  Selubung membran, lentur, kedap air berkembang di atas permukaan sel.  Ketika protoplas berkontraksi ke punuk pusat, selubung tersebut runtuh di tepi, membentuk dasar seperti cakram ke tangkai sporokarp.  Saat tabung memanjang di ujungnya, protoplas bermigrasi ke atas, selalu duduk di atas ujung yang tumbuh.  steliogen tertinggal di ujung tangkai untuk membentuk apophysis (Gambar 2.5a), dan protoplas mengeluarkan dinding sel dan menjadi spora.
  • 7. 7  Banyak spora terbentuk secara eksternal pada sporokarp (Gambar 2.7a, b) merupakan produk dari meiosis.  Mereka berkecambah untuk melepaskan protoplas quadrinukleat tunggal (Gambar 2.7c) yang membagi berulang-ulang untuk menghasilkan empat dan delapan sel haploid, tahap oktet (Gambar 2.7f, g). Ceratiomyxa fruticulosa
  • 8. 8  Masing-masing sel ini melepaskan sel motil (swarmer) yang memiliki satu atau dua flagella tipe-whiplash (Gambar 2.7h).  Para swarmer akhirnya bergabung membentuk zigot diploid yang memulai tahap plasmodial (Gambar 2.7i, j)  Ceratiomyxa fruticulosa menunjukkan fitur dari Protosteliomycetes dan Myxomycetes dalam memproduksi spora secara eksternal (lihat materi selanjutnya) memiliki tahapan yang baik di siklus hidupnya. Posisi filogenetiknya yang tepat masih harus ditentukan. Spesies ini mungkin homothallic.
  • 10. Mycomycetes • Myxo yang artinya lendir dan mykes artinya cendawan • Terdiri dari 800 spesies dalam 62 genus dibagi menjadi 5 ordo • Habitat: kayu yang lembap, membusuk, substrat organik lainnya • Fase Vegetatif: Plasmodial • Plasmodia dibedakan menjadi tiga kategori: Protoplasmodia, Aphanoplasmodia, Phaneroplasmodia 10
  • 11. Protoplasmodia • Berbentuk renik, • Tanpa urat • Menghasilkan satu sporangium • Misalnya pada genus Echinostelium 11
  • 12. Aphanoplasmodia • Tumbuh memanjang dan bercabang • Membentuk Jaringan tipis seperti benang, dan transparan • Jaringan transparan berukuran 5-10mm, lebar seluruh plasmodium sekitar 100-200mm • Misalnya: genus Stemonitis 12
  • 13. Phaneroplasmodia • Jaringan mencolok seperti pembuluh darah • Membentuk benang- benang dan berbentuk lembaran lebar • Hidup dalam kayu yang membusuk • Misalnya pada genus Physarum 13
  • 15. Siklus Hidup ✢ Terdiri dari dua fase hidup: Fase Plasmodium dan Fase Sporulasi (Generativ) ✢ Siklus hidup dipengarui oleh faktor lingkungan dan kimia. Faktor lingkungan seperti ketersediaan makanan dan iklim. Sedangkan faktor Kimia yakni Ca2+ 15
  • 17. 17 Bentuk Germinasi 1. Spora Berkecambah yang melepaskan Myxamoeba 2. Sel swarmer dengan uniflagel dan biflagelata 3. Mycamoeba 4. Fusi antara mycamoeba
  • 19. Echinosteliales ✢Membentuk protoplasmodium dengan ujungnya mengandung sporangium. ✢Kemungkinan satu kerabat dengan protostelid. ✢Ex: Clastoderma, Echinostelium Ordo Myxomycetes 19
  • 20. 20 Liceales ✢ Umumnya hidup pada kulit kayu mati. ✢ Mayoritas menghasilkan phanero-plasmodium, namun spesies berukuran kecil menghasilkan protoplasmodium ✢ Ex: Lycogala, Reticularia Ordo Myxomycetes
  • 21. Ordo Myxomycetes Trichiales ✢ Plasmodium yang tumbuh merupakan fase antara aphanoplasmodium dan phanero- plasmodium. ✢ Mempunyai capillitium. ✢ Pelepasan spora terjadi saat peridium pecah. ✢ Ex: Arcyria, Trichia, Hemitrichia 21
  • 22. Ordo Myxomycetes Physarales ✢ Memproduksi plasmodium terbesar. ✢ Dalam plasmodium terdapat pembagian ribuan nukleus. ✢ Memiliki phanero-plasmodium yang memproduksi beberapa spora saat matang. ✢ Ex: Physarum polycephalum, Fuligo septica 22
  • 23. Ordo Myxomycetes 23 Stemonitales ✢ Memproduksi tangkai sporangia dari aphanoplas- modia. ✢ Ex: Comatricha, Stemonitis
  • 26. 26 Physarium polycephalum digunakan dalam aspek biologi sel karena aliran sitoplasma yang mengalir dari pembuluh phanero- plasmodiumnya. Hal ini disebabkan oleh interaksi aktin-miosin yang dikontrol oleh Ca2+. Apabila pada hewan gerak kontraksi otot membutuhkan Ca2+ yang tinggi, maka pada P. polycephalum membutuhkan konsentrasi Ca2+ yang rendah untuk kontraksi. Peristiwa tersebut telah dibuktikan dalam kepenulisan Nakamura dan Kohama (1999) tentang sistem aktin-myosin P. polycephalum. Pembelahan mitosis yang dialami oleh P. polycephalum terjadi dengan sinkron, sehingga menjadi salah satu contoh organisme dalam mengetahui terjadinya siklus sel.
  • 27. 27 Hal menarik lainnya dari P. polycephalum yaitu plasmodiumnya dapat dikoordinasikan untuk menemukan jalan terpendek dalam menemukan sumber nutrisinya. Jika satu plasmodium bertemu dengan plasmodium lain dengan satu strain yang sejenis, maka akan terjadi fusi dan pembuluhnya menyatu, sedangkan jika berbeda strain maka tidak akan mampu terjalin reaksi yang kompatibel. Hal ini kemudian dibuktikan pada manusia, seperti kasus transplantasi jantung misalnya.
  • 29. Plasmodiophomycota  Sekelompok parasit obligat yang sering menyerang tanaman seperti penyebab penyakit clubroot bassicas oleh Plasmodiphora brassicae serta vektor penyebaran virus pada tanaman.  Beberapa spesies menginfeksi akar dan tunas tanaman terutama tanaman air seperti ganggang dan diatom. Filum ini bersifat Monofiletik. 29
  • 30. Lanjutan...  Filum ini terdiri dari 12 genus dan 51 spesies.  Pengelompokan genus didasarkan pada pengaturan spora istirahat pada sel inang. Seperti pada Polymyxa, didalam sorus terdapat banyak spora istirahat.  30
  • 31. 31 Plasmodiophoromycota telah dipelajari oleh ahli kanker dan ahli patologi tanaman secara tradisional. Secara umum, filum ini memiliki ciri biologis dan epidemiologi yang mirip dengan Chytridiomycota terutama Olpidium. Namun saat ini telah jelas bahwa Plasmodiophoromycota berbeda dengan Oomycota, Straminipila, ataupun jamur sejati lainnya dari analisis urutan DNA dan kriteria lain. Namun banyak yang mempercayai jika Ordo Haptoglossales lebih mirip dengan Oomycota dibandingkan dengan Protozoa meskipun hingga saat ini belum ada data molekuler yang mendukung. Ordo Haptoglossales dianggap termasuk dalam Plasmodiophoromycota karena memiliki karakteristik yang sama dalam infeksi biologisnya sehingga Haptoglossales dimasukkan dalam bab ini. Pertimbangan Taksonomi
  • 32. Terima Kasih ‫المفيدة‬ ‫المعرفة‬ ‫على‬ ‫الحصول‬ ‫نأمل‬ Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat 32