SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PERAN DAN PEMANFAATAN
KAPANG DALAM BIDANG
PANGAN
Dosen Pengampu :
1.Dr. Pramesti Dewi, M. Si.
2. Dr. Dewi Mustikaningtyas, S. Si., M. Si. Med
Nama Anggota :
Puspita Diana Arumawati
Fadhilatul Mufrihah
(0402522005)
(0402522006)
Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)
Kapang merupakan mikroorganisme yang
termasuk dalam anggota Kingdom Fungi.
Tubuhnya tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa yakni struktur menyerupai
benang. Organisme ini merupakan organisme
heterotrofik dan memerlukan senyawa organik
untuk kebutuhan nutrisinya.
Definisi Kapang
Berukuran lebih besar dari bakteri, lebar 1-5 µm,
panjang 5-30 µm
Mempunyai inti sel
Komponen utama dinding sel adalah zat kitin
Memproduksi spora
Tidak berklorofil, tidak dapat melakukan fotosintesis
Berkembang biak secara seksual dan aseksual
Dapat mensintesa protein dengan mengambil
sumber karbon dari karbohidrat (glukosa, sukrosa,
maltosa), sumber nitrogen dari bahan
organik/anorganik (amonium dan nitrat), dan mineral
dari substratnya
Multiseluler dan tubuhnya berupa filamen
Tubuh terdiri dari 2 bagian: miselium dan spora
Memiliki 2 macam hifa: hifa vegetatif untuk tumbuh dan
hifa fertil untuk reproduksi
Morfologi
Struktur Morfologi
Hifa Fertil
Hifa Vegetatif
Menurut Fungsi
HIFA
Menurut struktur
1. Kebutuhan Air : kurang dari 14-15%,
2. Suhu pertumbuhan : Suhu kamar 25-37°C
3. Kebutuhan oksigen dan pH : 2-8,5
4. Sumber nutrisi yakni bahan yang mengandung pati, pektin,
protein atau lipid.
5. Komponen penghambat : Pertumbuhan kapang biasanya
berjalan lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan khamir
dan bakteri. Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang
dapat menghambat organisme lain. Komponen tersebut disebut
antibiotik (penisilin diproduksi Penicillium chrysogenum dan
Penicillium notatum, clavasin diproduksi Aspergillus clavatus,
mikotoksin diproduksi Penicillium viridicatum, Penicillium
islandicum dll)
Sifat Fisiologi Kapang
Reproduksi Kapang
(contoh reproduksi pada kelompok fungi Zygomycota)
Spora Seksual
Ada beberapa macam spora seksual, yaitu:
Oospora
Askospora.
Zigospora
Sporangiospora
Klamidiaspora
Konidiapora
Arthrospora
Spora Aseksual
Ada beberapa macam spora aseksual, yaitu:
Zoospora
Manfaat Kapang
dalam Pengolahan
Pangan
Produk Bahan Dasar Jenis kapang
Tempe Kedelai Rhizopus oligosporus
Rhizopus oryzae
Oncom merah bungkil ampas tahu Neurospora sitophila
Oncom hitam Kacang tanah Rhizopus oligosporus
Kecap Kedelai Aspergillus wentii
Tauco Kedelai Aspergillus oryzae
Rhizopus stoloniferus
Rhizopus oryzae
Keju camembert
Keju biru (requefort)
Susu
Susu
Penicillium camemberti
Penicillium roqueforti
Artikel Pendukung
Peran Kapang dalam Bidang
Pangan dan Industri
1
Penulis:
Marissa Widiyanti
Andri Cahyo Kumoro
Jurnal Reaktor 1
7 (2)
Halaman 81-88
Tahun 2017
Kinetika Detoksifikasi Umbi Gadung (Dioscorea hispida
dennst.) Secara Fermentasi dengan Kapang Mucor
racemosus
Mengandung senyawa antinutrisi seperti
dioskorin, histamin, saponin, dan
glukosida sianogenik
Kurang
diminati
Latar Belakang
Umbi gadung (Discorea hispida dennst.)
merupakan sumber pangan kaya karbohidrat.
Mengkaji pengaruh waktu
pada detoksifikasi irisan umbi
gadung dari senyawa sianida
melalui fermentasi dengan
menggunakan kapang Mucor
racemosus dan kinetikanya
Proses penghilangan sianida dalam umbi gadung secara fermentasi
menggunakan kapang Mucor racemosus berhasil dilakukan. Semakin
lama waktu fermentasi, maka kadar sianida dalam irisan umbi
gadung juga semakin rendah.
Tujuan
Metode
Fermentasi irisan umbi
gadung diambil setiap
jeda waktu 24 jam untuk
dianalisis kadar biomassa
dan sianidanya
Hasil
PROSES PENURUNAN SIANIDA PADA UMBI GADUNG OLEH KAPANG
Selama melakukan fermentasi, kapang menghasilkan enzim linamarase yang
mampu mengubah linamarin pada umbi gadung menjadi aseton dan asam sianida.
Linamarin adalah senyawa glikosida sianogenik yang terdapat dalam umbi gadung.
Linamarin sebenarnya tidak beracun, tetapi jika bereaksi dengan enzim linamarase
akan terhidrolisis menjadi glukosa dan asetonsianohidrin kemudian akan terurai
spontan menjadi aseton dan asam sianida.
Asam sianida dapat dihilangkan dengan mudah melalui penguapan , karena titik
didihnya 25,60
2
Monascussp.Potensi Pigmen sebagai PengawetSederhana
dalam Bahan Makanan
Jurnal Biologi T
ropis 22 (3)
Halaman 781– 786
Tahun 2022
Penulis:
Wahyu Aji Mahardhika
Maulida Aqlinia
Delfiani Anggias Putri
Firda Sri Effendi
Vincentia Fenice
Angger Maherani
Sri Listiyowati
LATAR BELAKANG
WHOmengumumkan adanya penyakit sampai
kematian karena makanan yang tidak aman
yang dibuat dengan menggunakan bahan
sintetis
Memanfaatkan bahan alami yang dapat
digunakan sebagai antimikroba maupun
pewarna alami sebagai pengganti bahan
sintetis
Tujuan
Isolasi, fermentasi, purifikasi, dan
Menguji ketahanan pangan dan
potensi pigmen dari kapang
Monascus sp.
Metode
pemanenan pigmen pada kapang kemudian
melakukan uji ketahanan pangan dan
potensi pigmen
Hasil
Berdasarkan uji organoleptik dari tekstur, warna,
aroma, masa simpan, dan aroma ekstrak kasar
bahwa
sebagai
penggunaan pigmen
bahan pengawet
Monascus sp.
alami bisa
dimanfaatkan.
Mengapa Pigmen Monascus sp. Dapat Mengawetkan Bahan
Makanan?
Pigmen Monascus sp. dapat muncul dan diproduksi dalam bentuk terikat dengan
sel. Produk-produk tersebut mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat,
seperti azaphilones.
Azaphilones merupakan pigmen cendawan yang memiliki aktivitas biologis
berupa penghambatan aktivitas bermacam enzim.
Aktivitas enzim ini mengarah ke sifat antimikroba, anti- human immunodeficiency-
virus, antitumor, anto-oksidan, anti-inflamasi, atau aktvfitas dari karakteristik
lainnya azaphilones ini disebabkan oleh reaksinya dengan senyawa yang
mengandung gugus amino, yaitu asam amino, protein atau asam nukleat.
Pigmen merah menekan pertumbuhan bakteri gram-positif tanpa efek negatif pada
kesehatan manusia.
3
Farmasi 5(1
)
Kartika-Jurnal Ilmiah
Halaman 1
5-20
Tahun 2017
Penulis:
Ririn Puspadewi,
Rina Anugrah, Della
Sabila
KemampuanAspergillus wentiidalam
Menghasilkan AsamSitrat
1
.
2.
Latar Belakang
Asam sitrat adalah salah satu asam organik penting
dalam kehidupan manusia, karena cukup banyak
digunakan dalam dunia industri.
Permintaan yang tinggi oleh banyak industri sehingga
produksi asam sitrat menjadi meningkat dan diproduksi
masal di seluruh dunia.
Banyak mikroba yang dapat membentuk asam sitrat
sebagai metabolit primer. Namun sampai saat ini, hanya
Aspergillus niger yang paling sering digunakan untuk
produksi asam sitrat
TUJUAN Hasil
Metode
proses fermentasi
Melakukan
dengan menambahkan
sebanyak 1
0% suspensi starter
steril secara aseptis
dalam masing-masing
Aspergillus wentii dalam air
ke
labu
yang
kulit
berisi
erlenmeyer
substrat
kemudian
singkong,
dilakukan
pengukuran asam sitrat dalam
sampel.
Melihat kemampuan
Aspergillus wentii dalam
menghasilkan asam sitrat
dengan menggunakan
kulit singkong sebagai
sumber karbohidrat
Aspergillus
menghasikan
wentii
asam
mampu
sitrat
melalui proses fermentasi
dengan penambahan substrat
limbah kulit singkong. Asam
banyak adalah
sitrat yang terbentuk paling
pada
fermentasi hari ke-6 sebanyak
0,31
2 %
.
4 Peran Beberapa Galur Rhizopus microsporus yang Berasal dari
“ laru tradisional” dalam Menentukan Kualitas Tempe
Penulis:
T
ati Barus
Fransiska Maya
Anastasia Tatik Hartanti
Teknologi
Jurnal Aplikasi
Pangan 8 (1)
Halaman 17-22
Tahun 2019
Kualitas tempe ditentukan oleh mikroorganisme
yang berperan selama proses fermentasi berlangsung.
Mikroorganisme utama dalam fermentasi tempe adalah
Rhizopus sp. yang sekarang umumnya berasal dari
salah satu jenis laru komersial.
LATAR BELAKANG
keragaman Rhizopus sp. yang digunakan pada
fermentasi tempe mengalami penurunan.
TUJUAN
informasi tentang
microsporus dari laru
dalam menentukan
potensi
tradisional
kualitas
Mendapatkan
beberapa R.
(daun waru)
tempe.
METODE
Pembuatan tempe dengan masing-
masing spora yang berbeda
Uji organoleptik dan kandungan kimia
Empat galur R. microsporus
TB 32, R. microsporus
(R. microsporus TB 23, R.
TB
microsporus
51
, dan R.
microsporus TB 55) dipanen
HASIL
Tekstur, warna, dan komposisi
kimia T
empe TB 23, T
empe TB
TB 55 bersama
Tempe K
32, T
empe
dengan
memenuhi sebagian
syarat mutu tempe
dinilai
besar
yang
ditetapkan SNI 31
44:201
5.
TB 32, dan
TB
R. microsporus TB 23, R.
R.
55
microsporus
microsporus
memiliki potensi
dikembangkan sebagai
untuk
laru
komersial fermentasi tempe.
5
Multidisciplinary Journal 2(1)
Halaman 24-30
Tahun 2019
Identifikasi Kontaminasi Aflatoksin pada Rempah-Rempah
yang Dijual di Sentra Pasar di Kabupaten Jember
Penulis:
Rina Fitriana,
FX. Ady Soesetijo,
Erma Sulistyaningsih
LATAR BELAKANG
Bahan pangan yang tersedia secara alami pada dasarnya
aman untuk dikonsumsi, namun sering kali dalam proses
pengelolaannya kurang tepat sehingga dapat
menghasilkan produk yang berbahaya bagi kesehatan.
Timbulnya masalah keamanan pangan tersebut dapat
disebabkan oleh adanya perubahan iklim. Iklim yang tidak
menentu dapat mendukung tumbuhnya mikroba yang dapat
mencemari produk pangan selama proses pengelolaan atau
pasca panen. Selain itu, penyimpanan dan proses
pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan
peningkatan pertumbuhan spesies jamur Aspergillus dalam
bumbu dan rempah-rempah.
TUJUAN
Melakukan penelitian terkait dengan kontaminasi
aflatoksin pada rempah-rempah yang dijual di pasar
tradisional dan supermarket di Kabupaten Jember.
METODE
Jenis penelitian ini adalah desain analitik
eksperimental. Sampel bawang merah, kunyit, dan merica
diambil dari 3 pasar tradisional dan 3 supermarket yang
diambil dengan menggunakan teknik purposive random
sampling. Analisis aflatoksin menggunakan instrumen alat
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan
dinyatakan dalam satuan per part billion (ppb).
HASIL
Hasil penelitian Widowati, et al (2017) menunjukkan bahwa dari semua sampel lada
bubuk yang diidentifikasi terkontaminasi jamur xerofilik, yaitu jamur Aspergillus
candidas, A. ochraceus, A. fumigatus, Eurotium herbariorum, A. tamarii, E.
Chevalieri, A. penicilloides, A. niger dan A. oryzae
Suhu dan kelembaban udara memiliki peran untuk jamur spesies Aspergillus dapat
memproduksi aflatoksin pada bahan pangan, khususnya rempah-rempah.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap 18 sampel, merica dengan kode sampel C4
terdeteksi aflatoksin B1 paling tinggi sebanyak 45,35 ppb dan aflatoksin total
sebanyak 99,3 ppb, melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh BPOM RI untuk
aflatoksin B1 sebanyak 15 ppb dan aflatoksin total sebanyak 20 ppb untuk rempah-
rempah dalam bentuk utuh dan bubuk.
ThankYou
Nama Anggota :
Puspita Diana Arumawati
Fadhilatul Mufrihah
(0402522005)
(0402522006)
Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)

More Related Content

What's hot (20)

Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Struktur tubuh bakteri
Struktur tubuh bakteriStruktur tubuh bakteri
Struktur tubuh bakteri
 
Morfologi virus
Morfologi virusMorfologi virus
Morfologi virus
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Ppt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteriPpt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteri
 
Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureusBakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus
 
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologiLaporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Trouble Shooting Dalam Pembuatan Media Mikrobiologi
Trouble Shooting Dalam Pembuatan Media MikrobiologiTrouble Shooting Dalam Pembuatan Media Mikrobiologi
Trouble Shooting Dalam Pembuatan Media Mikrobiologi
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Mikologi slide new
Mikologi slide newMikologi slide new
Mikologi slide new
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Bakteri patogen
Bakteri patogenBakteri patogen
Bakteri patogen
 
Mikologi ppt
Mikologi pptMikologi ppt
Mikologi ppt
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 

Similar to Kapang dan Pangan

Mikrobial pigmen
Mikrobial pigmenMikrobial pigmen
Mikrobial pigmenZharoh Elba
 
Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Hana Kamilah
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasiSyahrir Ghibran
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxekasaputri27
 
Mater HERBAFARM
Mater HERBAFARMMater HERBAFARM
Mater HERBAFARMRom Doni
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuAndri Sofda
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIAmalia Aldania
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisYunan Malifah
 
Mini riset jamur
Mini riset jamur Mini riset jamur
Mini riset jamur IreneDesfia
 
PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....
PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....
PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....DesiRis1
 
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah BesarPupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besarasepansori
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianRizqi Fatha M
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiJosua Sitorus
 
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakanPersentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakanDwi Atmoko
 

Similar to Kapang dan Pangan (20)

Mikrobial pigmen
Mikrobial pigmenMikrobial pigmen
Mikrobial pigmen
 
Pr mikro
Pr mikroPr mikro
Pr mikro
 
4. sesi pangan
4. sesi pangan4. sesi pangan
4. sesi pangan
 
Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Jurnal Teknologi Pertanian
Jurnal Teknologi PertanianJurnal Teknologi Pertanian
Jurnal Teknologi Pertanian
 
Peranan jamur
Peranan jamurPeranan jamur
Peranan jamur
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
MATERI UKK
MATERI UKKMATERI UKK
MATERI UKK
 
Mater HERBAFARM
Mater HERBAFARMMater HERBAFARM
Mater HERBAFARM
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
Mini riset jamur
Mini riset jamur Mini riset jamur
Mini riset jamur
 
PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....
PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....
PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih....
 
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah BesarPupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanian
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakanPersentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 

Recently uploaded

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (10)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

Kapang dan Pangan

  • 1. PERAN DAN PEMANFAATAN KAPANG DALAM BIDANG PANGAN Dosen Pengampu : 1.Dr. Pramesti Dewi, M. Si. 2. Dr. Dewi Mustikaningtyas, S. Si., M. Si. Med Nama Anggota : Puspita Diana Arumawati Fadhilatul Mufrihah (0402522005) (0402522006) Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)
  • 2. Kapang merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam anggota Kingdom Fungi. Tubuhnya tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa yakni struktur menyerupai benang. Organisme ini merupakan organisme heterotrofik dan memerlukan senyawa organik untuk kebutuhan nutrisinya. Definisi Kapang
  • 3. Berukuran lebih besar dari bakteri, lebar 1-5 µm, panjang 5-30 µm Mempunyai inti sel Komponen utama dinding sel adalah zat kitin Memproduksi spora Tidak berklorofil, tidak dapat melakukan fotosintesis Berkembang biak secara seksual dan aseksual Dapat mensintesa protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat (glukosa, sukrosa, maltosa), sumber nitrogen dari bahan organik/anorganik (amonium dan nitrat), dan mineral dari substratnya Multiseluler dan tubuhnya berupa filamen Tubuh terdiri dari 2 bagian: miselium dan spora Memiliki 2 macam hifa: hifa vegetatif untuk tumbuh dan hifa fertil untuk reproduksi Morfologi
  • 5. Hifa Fertil Hifa Vegetatif Menurut Fungsi HIFA Menurut struktur
  • 6. 1. Kebutuhan Air : kurang dari 14-15%, 2. Suhu pertumbuhan : Suhu kamar 25-37°C 3. Kebutuhan oksigen dan pH : 2-8,5 4. Sumber nutrisi yakni bahan yang mengandung pati, pektin, protein atau lipid. 5. Komponen penghambat : Pertumbuhan kapang biasanya berjalan lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan khamir dan bakteri. Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat organisme lain. Komponen tersebut disebut antibiotik (penisilin diproduksi Penicillium chrysogenum dan Penicillium notatum, clavasin diproduksi Aspergillus clavatus, mikotoksin diproduksi Penicillium viridicatum, Penicillium islandicum dll) Sifat Fisiologi Kapang
  • 7. Reproduksi Kapang (contoh reproduksi pada kelompok fungi Zygomycota)
  • 8. Spora Seksual Ada beberapa macam spora seksual, yaitu: Oospora Askospora. Zigospora
  • 11. Produk Bahan Dasar Jenis kapang Tempe Kedelai Rhizopus oligosporus Rhizopus oryzae Oncom merah bungkil ampas tahu Neurospora sitophila Oncom hitam Kacang tanah Rhizopus oligosporus Kecap Kedelai Aspergillus wentii Tauco Kedelai Aspergillus oryzae Rhizopus stoloniferus Rhizopus oryzae Keju camembert Keju biru (requefort) Susu Susu Penicillium camemberti Penicillium roqueforti
  • 12. Artikel Pendukung Peran Kapang dalam Bidang Pangan dan Industri
  • 13. 1 Penulis: Marissa Widiyanti Andri Cahyo Kumoro Jurnal Reaktor 1 7 (2) Halaman 81-88 Tahun 2017 Kinetika Detoksifikasi Umbi Gadung (Dioscorea hispida dennst.) Secara Fermentasi dengan Kapang Mucor racemosus
  • 14. Mengandung senyawa antinutrisi seperti dioskorin, histamin, saponin, dan glukosida sianogenik Kurang diminati Latar Belakang Umbi gadung (Discorea hispida dennst.) merupakan sumber pangan kaya karbohidrat.
  • 15. Mengkaji pengaruh waktu pada detoksifikasi irisan umbi gadung dari senyawa sianida melalui fermentasi dengan menggunakan kapang Mucor racemosus dan kinetikanya Proses penghilangan sianida dalam umbi gadung secara fermentasi menggunakan kapang Mucor racemosus berhasil dilakukan. Semakin lama waktu fermentasi, maka kadar sianida dalam irisan umbi gadung juga semakin rendah. Tujuan Metode Fermentasi irisan umbi gadung diambil setiap jeda waktu 24 jam untuk dianalisis kadar biomassa dan sianidanya Hasil
  • 16. PROSES PENURUNAN SIANIDA PADA UMBI GADUNG OLEH KAPANG Selama melakukan fermentasi, kapang menghasilkan enzim linamarase yang mampu mengubah linamarin pada umbi gadung menjadi aseton dan asam sianida. Linamarin adalah senyawa glikosida sianogenik yang terdapat dalam umbi gadung. Linamarin sebenarnya tidak beracun, tetapi jika bereaksi dengan enzim linamarase akan terhidrolisis menjadi glukosa dan asetonsianohidrin kemudian akan terurai spontan menjadi aseton dan asam sianida. Asam sianida dapat dihilangkan dengan mudah melalui penguapan , karena titik didihnya 25,60
  • 17. 2 Monascussp.Potensi Pigmen sebagai PengawetSederhana dalam Bahan Makanan Jurnal Biologi T ropis 22 (3) Halaman 781– 786 Tahun 2022 Penulis: Wahyu Aji Mahardhika Maulida Aqlinia Delfiani Anggias Putri Firda Sri Effendi Vincentia Fenice Angger Maherani Sri Listiyowati
  • 18. LATAR BELAKANG WHOmengumumkan adanya penyakit sampai kematian karena makanan yang tidak aman yang dibuat dengan menggunakan bahan sintetis Memanfaatkan bahan alami yang dapat digunakan sebagai antimikroba maupun pewarna alami sebagai pengganti bahan sintetis
  • 19. Tujuan Isolasi, fermentasi, purifikasi, dan Menguji ketahanan pangan dan potensi pigmen dari kapang Monascus sp. Metode pemanenan pigmen pada kapang kemudian melakukan uji ketahanan pangan dan potensi pigmen Hasil Berdasarkan uji organoleptik dari tekstur, warna, aroma, masa simpan, dan aroma ekstrak kasar bahwa sebagai penggunaan pigmen bahan pengawet Monascus sp. alami bisa dimanfaatkan.
  • 20. Mengapa Pigmen Monascus sp. Dapat Mengawetkan Bahan Makanan? Pigmen Monascus sp. dapat muncul dan diproduksi dalam bentuk terikat dengan sel. Produk-produk tersebut mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat, seperti azaphilones. Azaphilones merupakan pigmen cendawan yang memiliki aktivitas biologis berupa penghambatan aktivitas bermacam enzim. Aktivitas enzim ini mengarah ke sifat antimikroba, anti- human immunodeficiency- virus, antitumor, anto-oksidan, anti-inflamasi, atau aktvfitas dari karakteristik lainnya azaphilones ini disebabkan oleh reaksinya dengan senyawa yang mengandung gugus amino, yaitu asam amino, protein atau asam nukleat. Pigmen merah menekan pertumbuhan bakteri gram-positif tanpa efek negatif pada kesehatan manusia.
  • 21. 3 Farmasi 5(1 ) Kartika-Jurnal Ilmiah Halaman 1 5-20 Tahun 2017 Penulis: Ririn Puspadewi, Rina Anugrah, Della Sabila KemampuanAspergillus wentiidalam Menghasilkan AsamSitrat
  • 22. 1 . 2. Latar Belakang Asam sitrat adalah salah satu asam organik penting dalam kehidupan manusia, karena cukup banyak digunakan dalam dunia industri. Permintaan yang tinggi oleh banyak industri sehingga produksi asam sitrat menjadi meningkat dan diproduksi masal di seluruh dunia. Banyak mikroba yang dapat membentuk asam sitrat sebagai metabolit primer. Namun sampai saat ini, hanya Aspergillus niger yang paling sering digunakan untuk produksi asam sitrat
  • 23. TUJUAN Hasil Metode proses fermentasi Melakukan dengan menambahkan sebanyak 1 0% suspensi starter steril secara aseptis dalam masing-masing Aspergillus wentii dalam air ke labu yang kulit berisi erlenmeyer substrat kemudian singkong, dilakukan pengukuran asam sitrat dalam sampel. Melihat kemampuan Aspergillus wentii dalam menghasilkan asam sitrat dengan menggunakan kulit singkong sebagai sumber karbohidrat Aspergillus menghasikan wentii asam mampu sitrat melalui proses fermentasi dengan penambahan substrat limbah kulit singkong. Asam banyak adalah sitrat yang terbentuk paling pada fermentasi hari ke-6 sebanyak 0,31 2 % .
  • 24. 4 Peran Beberapa Galur Rhizopus microsporus yang Berasal dari “ laru tradisional” dalam Menentukan Kualitas Tempe Penulis: T ati Barus Fransiska Maya Anastasia Tatik Hartanti Teknologi Jurnal Aplikasi Pangan 8 (1) Halaman 17-22 Tahun 2019
  • 25. Kualitas tempe ditentukan oleh mikroorganisme yang berperan selama proses fermentasi berlangsung. Mikroorganisme utama dalam fermentasi tempe adalah Rhizopus sp. yang sekarang umumnya berasal dari salah satu jenis laru komersial. LATAR BELAKANG keragaman Rhizopus sp. yang digunakan pada fermentasi tempe mengalami penurunan. TUJUAN informasi tentang microsporus dari laru dalam menentukan potensi tradisional kualitas Mendapatkan beberapa R. (daun waru) tempe. METODE Pembuatan tempe dengan masing- masing spora yang berbeda Uji organoleptik dan kandungan kimia Empat galur R. microsporus TB 32, R. microsporus (R. microsporus TB 23, R. TB microsporus 51 , dan R. microsporus TB 55) dipanen
  • 26. HASIL Tekstur, warna, dan komposisi kimia T empe TB 23, T empe TB TB 55 bersama Tempe K 32, T empe dengan memenuhi sebagian syarat mutu tempe dinilai besar yang ditetapkan SNI 31 44:201 5. TB 32, dan TB R. microsporus TB 23, R. R. 55 microsporus microsporus memiliki potensi dikembangkan sebagai untuk laru komersial fermentasi tempe.
  • 27. 5 Multidisciplinary Journal 2(1) Halaman 24-30 Tahun 2019 Identifikasi Kontaminasi Aflatoksin pada Rempah-Rempah yang Dijual di Sentra Pasar di Kabupaten Jember Penulis: Rina Fitriana, FX. Ady Soesetijo, Erma Sulistyaningsih
  • 28. LATAR BELAKANG Bahan pangan yang tersedia secara alami pada dasarnya aman untuk dikonsumsi, namun sering kali dalam proses pengelolaannya kurang tepat sehingga dapat menghasilkan produk yang berbahaya bagi kesehatan. Timbulnya masalah keamanan pangan tersebut dapat disebabkan oleh adanya perubahan iklim. Iklim yang tidak menentu dapat mendukung tumbuhnya mikroba yang dapat mencemari produk pangan selama proses pengelolaan atau pasca panen. Selain itu, penyimpanan dan proses pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan spesies jamur Aspergillus dalam bumbu dan rempah-rempah.
  • 29. TUJUAN Melakukan penelitian terkait dengan kontaminasi aflatoksin pada rempah-rempah yang dijual di pasar tradisional dan supermarket di Kabupaten Jember. METODE Jenis penelitian ini adalah desain analitik eksperimental. Sampel bawang merah, kunyit, dan merica diambil dari 3 pasar tradisional dan 3 supermarket yang diambil dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis aflatoksin menggunakan instrumen alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan dinyatakan dalam satuan per part billion (ppb).
  • 30. HASIL Hasil penelitian Widowati, et al (2017) menunjukkan bahwa dari semua sampel lada bubuk yang diidentifikasi terkontaminasi jamur xerofilik, yaitu jamur Aspergillus candidas, A. ochraceus, A. fumigatus, Eurotium herbariorum, A. tamarii, E. Chevalieri, A. penicilloides, A. niger dan A. oryzae Suhu dan kelembaban udara memiliki peran untuk jamur spesies Aspergillus dapat memproduksi aflatoksin pada bahan pangan, khususnya rempah-rempah. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 18 sampel, merica dengan kode sampel C4 terdeteksi aflatoksin B1 paling tinggi sebanyak 45,35 ppb dan aflatoksin total sebanyak 99,3 ppb, melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh BPOM RI untuk aflatoksin B1 sebanyak 15 ppb dan aflatoksin total sebanyak 20 ppb untuk rempah- rempah dalam bentuk utuh dan bubuk.
  • 31. ThankYou Nama Anggota : Puspita Diana Arumawati Fadhilatul Mufrihah (0402522005) (0402522006) Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)