Kelompok 8 membahas class Deuteromycetes yang merupakan jamur tidak sempurna yang hanya bereproduksi secara vegetatif. Jamur pada class ini tidak memiliki fase seksual sehingga dinamakan jamur tidak sempurna. Mereka dapat bereproduksi dengan konidiospora, memiliki hifa bersekat, dan mayoritas bersifat saprobe. Beberapa jamur pada class ini memiliki peran penting sebagai penghasil antibiotik, namun ada juga yang merugikan se
5. ● Fungi dari class Deuteromycets tidak mempunyai fase seksual
sehingga dinamakan dengan jamur tidak sempurna (Imperfect
fungi).
● Bereproduksi vegetatif/aseksual dengan konidiospora
● Menurut Ainsworth (1971) terdapat sekitar 15.000 spesies yang
ada pada subdivisi Deuteromycotina.
● Sebagian besar hidup terestrial, terdapat pula di habitat laut dan
air tawar.
● Memiliki hifa bersekat (septate hyphae), hifa bercabang,
multiseluler, mayoritas ialah saprobe
● Mikroskopis, membentuk badan buah aseksual
Class Deuteromycetes
11. SubClass Coelomycetidae
Spora atau konidium
dibentuk dalam badan
buah aseksual
03
Pembagian ordo
berdasarkan bentuk
badan buah
aseksual
04
Umumnya
bersifat patogen
pada tanaman
01 Hifa bersekat
02
14. Bedasarkan Klasifikasi Ordo
Agonomycetales
Tidak menghasilkan
konidia
Sphaeropsidales
Konidia dibentuk pada
piknidia. Piknidia berwarna
gelap. Stromatik atau non
stromatik
Melanconiales
Konidia tersusun dalam
aservulus (struktur aseksual
pada jamur parasit)
Sporobolomycetales
Menghasilkan
ballistospores, spora
aseksual yang berkaitan
dengan basidiospora
Cryptococcales
Tidak menghasilkan
ballistospores
Moniliales
Konidia terbentuk
dengan oidia, budding
18. ● fragmentasi hifa menjadi sel
tunggal dan setiap fragmen
berfungsi sebagai spora
● selalu terbentuk di ujung,
terpotong-potong ujungnya
menjadi fragmen-fragmen yang
berkembang menjadi koloni baru
di tiap fragmen tersebut.
Artrospora
19. ● Tunas terus tumbuh dan
membentuk dinding sel baru dan
ketika ukurannya hampir sama
besar dengan inangnya, maka
komponen inti akan terpisah
menjadi dua.
Pertunasan (blastomycetes)
20. ● mekanisme fragmentasi hampir
sama seperti arthrospora, tetapi
hifa mengalami penebalan
dinding terlebih dahulu
● terlepas tidak hanya satu
fragmen (bisa cluster 4-6), serta
lokasi pembentukannya ada yang
di ujung atau tengah dan distal.
Klamidiospora
21. ● spora yang dihasilkan pada ujung
atau sisi hifa
● berdasarkan ukurannya terbagi
menjadi mikroconidia dan
makroconidia, dengan syarat
dalam satu strain yang sama
mempunyai keduanya (dapat
dibandingkan)
Konidia (konidiospora)
23. ● Beberapa jamur memiliki siklus reproduksi alternatif yang
menghilangkan rekombinasi di semua kromosom, tetapi
memungkinkan penyusunan ulang kromosom, yang disebut siklus
paraseksual.
● Paraseks terjadi dengan peleburan individu haploid menjadi
diploid, atau dengan peleburan individu diploid menjadi tetraploid.
● Proses plasmogami, kariogami dan meiosis ada tetapi tidak terjadi
pada lokasi tertentu dari badan vegetatif, atau tidak terjadi pada
fase perkembangan tertentu.
Paraseksual
27. PERANAN MERUGIKAN
Melazasia fur-fur
Penyebab panu
Epidermophyton
floocosum
Menyebabkan kutu air
Trychophyton
tonsurans
Menimbulkan ketombe
di kepala
Epidermophyton
microsporum
Menyebabkan penyakit
kurap
28. PERANAN MERUGIKAN
Candida albicans
Menyebabkan infeksi
pada vagina
Altenaria sp.
Parasit pada tanaman
kentang
Diplodia sp.
Parasit pada tanaman
jagung
Fusarium sp.
Parasit pada tanaman
tomat
30. ● Beberapa spesies Penicillium (P. camembertil, P. roqueforti) dapat digunakan
dalam produksi keju. Dan Botrytis cinerea dapat digunakan pada produksi wine
manis.
● Beberapa spesies Aspergillus dan Penicillium menghasilkan asam organik (sitrat,
glukonat) dan pigmen. Pigmen tertentu juga diproduksi oleh beberapa spesies
Helminthosporium dan Fusarium. Biomassa jamur dihasilkan dari Penicillium
chrysogenum untuk digunakan sebagai pupuk, atau sebagai pakan ternak. Jamur
yang sama ini adalah salah satu komponen Biosorbant M, yang memungkinkan
ekstraksi uranium dan radium dari air limbah industri atom.
● Fusarium oxysporum ssp. Cannabis dapat digunakan sebagai bioherbisida untuk
menekan tanaman ganja. Secara lebih umum, Colletotrichum gloeosporioides dan
C. truncatum juga bisa digunakan sebagai bioherbisida.
● Aspergillus niger dapat digunakan untuk memproduksi asam sitrat yang
merupakan bahan baku dalam minuman cola yang didiproduksi dengan cara
fermentasi tong skala besar.
31. Alexopoulos, C. J., and C. W. Mims. 1976. Introductory Mycology. (3rd ed). USA: John Wiley
and Sons Inc.
Kiffer, E., E Morelet. 2009. The Deuteromycetes Mitosporic Fungi Classification And Generic
Key. New York: CRC Press.
Lianah. 2021. Dasar-Dasar Mikologi. Semarang: Alinea Media Dipantara.
Manoharachary, C., K. V. B. R. Tilak, K. V. Mallaiah, dan I. K. Kunwar. 2016. Mycology and
Microbiology. India: Scientific Publishers.
Nieuwenhuis, B. P. S. dan Timothy, Y. J. 2016. The Frequencyof Sex in Fungi. Philosophical
Transactions B. 371: 4.
Daftar Pustaka
32. Sastrahidayat, I. R. 2011. Mikologi (Ilmu Jamur). Malang: UB Press
Suryani, Y. dan Opik, T. 2021. Mikrobiologi Dasar. Bandung: LP2M UIN SGD Bandung.
Suryani, Y., O. Taupiqurrahman., Y. Kulsum. 2020. Mikologi. Padang: PT. Freeline Cipta
Granesia.
Volk, T.J. 2013. Fungi. Encyclopedia of Biodiversity. 3: 624-640.
Daftar Pustaka
33. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
THANKS!
Please keep this slide for attribution